Senin, 13 Oktober 2008

Berkarier di Dunia Periklanan

INGIN berkarier di dunia periklanan? Tak ada salahnya mencoba. Asal merasa tergolong orang yang kreatif, silakan mencoba. Namun, bagaimana sebenarnya menjajal peruntungan di dunia ini.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, tidak peduli sastra, komunikasi, atau desain, biasanya posisi yang ditempati adalah desainer grafis, copywriter dan art director. Meski masih ada embel-embel junior, jangan berkecil hati. Embel-embel junior itu tak akan bertahan lama kalau ada prestasi yang fenomenal. Bak melintas di jalan tol, sesegera mungkin posisi pun beringsut naik menjadi senior art director atau senior copywriter.

Setelah itu? Ya, bekerja serius lagi, bikin sesuatu yang mencengangkan lagi. Begitu resep orang-orang sukses di mana-mana. Nah, kalau itu tercapai juga, selanjutnya karier pun melesat menjadi seorang grouphead. Orang dalam posisi ini memimpin dua bidang sekaligus, yakni bagian teks dan perwajahan.

Di atas group head, masih ada atasan lainnya yang lazim disebut associated creative director, yang boleh dibilang wakil dari seorang creative director. Di atas creative director masih ada executive creative director, yang menjadi pemuncak bagian departemen kreatif sebuah biro iklan.

Soal uang yang didapat, sudah pasti makin tinggi jabatan kian besar pula pendapatannya. Tertarik?

Tahan Banting, Dong
Menjadi seorang art director tidak hanya butuh latar belakang pendidikan yang memiliki keahlian di bidang grafis. Tapi lebih dari itu, masih banyak syarat yang harus dimilikinya agar bisa bertaji di dunia ini.

Apa saja syarat yang diperlukan untuk menjadi seorang art director yang andal?
1. Kreativitas
2. Ini adalah kunci masuk ke dunia periklanan. Setiap orang yang berkarier di dunia ini paling penting adalah memiliki kreativitas yang tanpa batas. Bukan apa-apa tiap kali job dari klien datang, seketika itu juga, seperti sakelar lampu, ide harus segera on.
3. Pengetahuan Umum
Kalau doyan membaca buku-buku pengetahuan umum, bersiaplah menerima sukses di dunia periklanan. Wawasan yang berjibun tentang segala hal tanpa perlu harus mengetahui secara mendalam akan memudahkan seseorang yang ingin beraksi di dunia ini. Mengaitkan sesuatu produk dengan keadaan masyarakat akan menjadi kunci sukses.
4. Tahan Banting
Bekerja di bawah tekanan, siapa yang mau sebenarnya. Tapi itulah yang terjadi di dunia periklanan. Tekanan ini adalah berupa sempitnya waktu dalam menggali ide. Jangan pula menjadi cengeng bila ide yang disodorkan ternyata dianggap basi.

Advertising Job desk
Menurut beberapa sumber yang bisa dipercaya :
1. Visualizer
merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menggambarkan (secara harfiah menggambar baik secara manual maupun menggunakan medium hard ware & soft ware tertentu...) sebuah konsep agar dapat lebih di mengerti oleh target konsep. Adapun gambar di sini dapat berupa : sketsa b/w, ilustrasi full color (apapun stylenya), cut paste dari majalah ataupun image bank (getty image contohnya), sampai ke rough computer generated image (via editan photoshop or something)

2. Graphic Artis
seseorang yang berkemampuan (mempunyai sense of art) dalam mengkomposisikan gambar2 hasil visualizer dengan arahan dari art director. Seorang graphic artis yang baik (saat ini) di tuntut untuk mempunyai kemampuan desktop publishing (pra cetak, color guide dan digital imaging) yang baik agar dapat mempresentasikan F/a (finish artwork) secara baik adanya dan persis dengan hasil akhir yang akan publish. apabila graphic designer tersebut gagal mencapai warna, layout, dan komposisi yang diarahkan oleh art director, maka orang tersebut gagal dalam mewujudkan sebuah karya (art work) yang proper.

3. Art Director
seseorang yang mempunyai sense of "line of gaze" (garis/pola/ arah mata manusia dalam mengamati sebuah objek). Dalam pekerjaannya sehari-hari seorang art director yang baik harus dapat menetukan "style" dari art worknya agar sesuai dengan strategy yang telah dirumuskan oleh seorang creative director. Strategi2 tersebut dalam garis besar terbagi dalam artwork hard sell, soft sell, atau brand communication dan PR (testimoni, advertorial, artikel) apabila sebuah artwork yang diarahkan untuk PR tervisualkan sebagai kommersial, maka dapat dipastikan artwork tersebut gagal.
Sebagai contoh : apabila iklan (print ad) Mc. D menampilkan sosok seorang perempuan cantik dengan baju "gaul" dan berkata selamatkan dunia dari perang, maka inti dari komunikasi yaitu memberitahuan bahwa Mc. D merupakan corporate dengan local content yang tinggi akan gagal terkomunikasi.

4. Copy Writer
merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menjaga pakem strategi kreatif dengan sebaik-baiknya melalui tulisan-tulisan yang sesuai. seorang copy writer yang baik harus mempunyai dasar kemampuan riset, analogy strategy dan thematic yang baik, ditambah lagi dengan kemampuan verbal yang lancar untuk dapat memenangkan "hati" targetnya. apabila copy writer berpikir sebagai seorang writer, maka ia akan kehilangan sedikitnya 80 persen dari inti permasalahan, karena ia gagal menciptakan sebuah headline yang "mengena"

5. Creative Director
adalah orang yang mampu berpikir secara stategic, faktual dan menjual. dalam kata lain ia mempunyai pengetahuan yang luas meliputi displin keilmuan : ekonomi, sosial, budaya, riset dan art. tanpa gabungan kesemuanya dapat dipastikan konsep (big idea dan communication platformnya) akan ngawur dan akan menghasilkan karya yang indah tapi tidak mempunyai arti. karena inti dari karya kreatif sesungguhnya adalah mengkomunikasikan sebuah pesan yang tajam kepada targetnya agar targetnya melakuakan salah satu atau dua dari beberapa objective berikut: aware, interest, buy & comfort.

6. Client Service (acc. executive, acc. manager & director)
merupakan orang2 yang berkemampuan menangkap maksud dari klien yang diterjemahkan dalam sebuah brief kreatif yang jelas dan membantu tim kreatif dalam membangun strategi yang tepat. sesuai keinginan klien dan target dalam prakteknya sehari-hari kegiatan di dunia kreative adalah sebuah kerja tim yang saling berpadu tidak ada sebuah jargon yang lebih tinggi atau mulia dari yang lain, karena tanpa adanya sebuah elemen, maka dapat dipastikan outputnya akan miskin.


Tidak ada komentar: